WELCOME

WELCOME TO MY BLOG.
I HOPE YOU LIKE IT AND COMMENT MY BLOG,
please

Jumat, 26 Februari 2010

LIVE

Live is struggle
The struggle don't be finish
Until the die come
So,Fighting for your life
Reach for the best
So that,you are never regret it
In your old , You'll be able to get happiness

TERINDAH

Cahaya mata mu bersinar terang
Tersenyumku dalam keraguan
Berdiri ku termanung tak mengerti
Mengharap kasih yang tak pasti

Senyum kecil yang merekah
Dari bibir manismu membuat ku terpana
Memaksaku membalas senyum
Yang tak semanis senyummu

Berdegup ku tak mengerti
Menatap, tatapan tajam dari matamu
Dalam kalbu ku bertanya
Inikah rasa yang dikatakan terindah?

RODA - RODA KASIH ( revisi )

Roda-Roda Kasih

Cerpen karya Maya Istafada OA

18 Juni adalah ultahku ,aku mengundang semua tesaman – tesamanku.aku seneng banget karena ini ultah yg ke 17,ya aku ngerasa aku dapet banyak banget anugrah, dari KTP, SIM dan aku diizinkan bawa mobil sendiri.

Beberapa persiapan aku lakuin,aku minta bantuan temen-temen ku tersamasuk Vindy,cewek cantik,bertubuh seksi,berambut sedikit pirang yang di kenal playgirl.so,nggak papa kan ku temenan sama dia..

Oooops,kenalin namaku Varsya,aku anak bungsu dari dua bersaudara. Kakakku cowok,dan dia pinter banget lho.

Spesial untuk ultah ku, kakakku bela-belain pulang dari Sydney dan dia juga yang mendisein undangannya.

Beberapa persiapan sudah selesai, dan tinggal nulis undangannya. Disini, Vindy usul agar bawa pasangannya masing – masing. Karena Vindy ngotot, aku nurut saja.

Pas hari H ultahku, ku cari – cari Vindy, tapi nggak nongol juga. Tiba – tiba, Vindy muncul bergandengan tangan sama Patric, cowokku.
“ Hai, Sya. ni Patric.” Kata Vindy
” Ya, aku tahu kok. ” balasku.
” Tapi, kamu nggak tahu kan... kalau aku dah jadian sama Patric ? ” kata Vindy.
” Met ultah ya... ” Sambung Patric.
” Ya, samakasih ” Balasku kaget.
” Kita mau ke sana dulu ya... ” Kata Vindy.

Seketika jantungku berdetak kencang, teganya Vindy sama aku. Dia nggak mikirin betapa sakitnya hatiku.

Acara tiup lilinpun dimulai, di lanjutin dengan bagi – bagi kue. Ku ingin acara ini cepet – cepet selesai, karena ku mau numpahin segala kesedihanku di kamarku.

* * *

Paginya, aku tetep berangkat sekolah, walaupun mataku mengantuk. Aku coba untuk melupakan kejadian malam tadi. Teman di dunia ini bukan hanya Vindy, masih ada Vanda, Riana dan Elza yang baik – baik sama aku.

Sesampainya di kelas, kulihat masih sepi. Tanpa ku sadari, disana ada Vindy dan Patric yang sedang berduaan.
” Ehm... Ehmm... ”
” Hai, Sya... tumben dah berangkat ” kata Vindy
” Lho... kan biasanya kamu yang telat ” ketusku.

Emang, mulai malam itu, aku sama Vindy renggang. Anehnya, Vindy nggak pernah merasa bersalah.

Tak tahu napa ku dengar Vindy putus sama Patric,dan kini Vindy pacaran sama Ery, adik kelasku.tapi Vindy juga ngedeketin Farel,cowok yg juga lagi deket sama aku.tapi kayak nya Farel ngejauhin Vindy dengan alasan bentar lagi UN.

* * *
Ujianpun tiba,tapi Vindy enggak pernah ikut ujian,so ku yakin dia enggakbakal lulus.

Tiba –tiba ku dengar Vindy kecelakaan sama Ery.dia koma selama 42 hari.tapi ku tetep menjenguknya.

Hari pengumuman hasil ujianpun tiba,Alhamdulillah aku lulus dengan nilai memuaskan. Tapi seperti yang ku bayangkan Vindy enggak lulus ya.. karena banyak kasus dan enggak ikut ujian.

Vindy emang nyesel tapi,bukan karena kesalahan yang dia perbuat. Tapi karena fasilitasnya yang ditarik orang tuanya. Aku jadi prihatin atas sikapnya.

* * *
Aku mutusin untuk kuliah di New York,awalnya aku minder tapi karena ada Farel yang juga sekampus,aku jadi tenang.

Hari pemberangkatanpun tiba,ada sedikit perasaan tidak enak menyelinap dihatiku,tapi saking semangatnya tak ku hiraukan perasaan itu.

Pesawatpun mulai meluncur,tapi tiba-tiba sayap kiri pesawat terbakar dan pesawat meledak.seluruh bagian pesawat terbakar,akupun tak tahu apa yangkan terjadi padaku. Farel tak penting lagi. Kakiku terbakar dan hidup ataukah mati aku nanti, karena ku sudah tak sadar, atau lebih pantas disebut memaksa untuk tak sadarkan diri.

Aku merasa ada seseorang yang mengangkatku dari kobaran api itu,tapi aku sudah tidak bisa mengingat apa-apa lagi.

Aku mulai sadar,dan ternyata aku berada di antara serpihan puing-puing pesawat. Oh... aku melihat seseorang, ya aku tahu dia, dialah yang menolongku. Tapi aku terburu tak sadarkan diri kembali.

* * *
Aku kembali membuka mataku, dan ternyata ku berada di RS.dan disana sudah ada teman-teman dan orang tuaku.

Aku teringat dengan seseorang yang menolongku, siapakah dia? Aku ingin berterimakasin padanya.

Beberapa hari ku dirawat di RS keadaanku membaik,dan aku berusaha mencari seseorang yang menolongku dan aku merasa dekat dengannya.

Aku mencoba menelusuri di RS ini, ku cari di ruang ICU,dan ku temukan seseorang yang menolongku, ya aku mengenalnya dialah Raffa, aku mengenalnya dialah cinta pertamaku. Cinta yang indah yang sering disebut cinta monyet itu.

Beberapa hari ku lewati untuk menunggui Raffa,yang koma selama 18 hari, tiba-tiba Farel datang mengagetkanku.
”Hai sya, pa kabar?” ucapnya.
”Farel, kemana saja kamu ? ”
” Sorry, aku enggak sempet nolongin kamu,”
”Enggak papa kok,ini Raffa yang nolongin aku”.

Setelah lama aku berbincang tiba-tiba
” Sya,...”.
”Ya..., Raffa kamu dah sadar,,”
”ya...”

Senengnya Raffa sadar, sehingga aku bisa berterima kasih sama dia.

* * *
Hari-Hari ku lewati bersama Raffa samakin hari keadaannya samakin baik saja.dan aku semakin rajin menengoknya.

Hari ini aku memutuskan untuk kuliah, walau ayah ku menawarkan untuk kuliah di Sydney bersama kakak ku, tapi aku menolaknya, karena aku masih ingin bersama Raffa.

Hari ini aku nemenin Raffa,jalan-jalan di sekitar RS,
”Sya... aku sayang sama kamu”celetuk Raffa.
”Ya aku juga”
” Apa kamu samau jadi pacarku..” pintanya.
”ehhmmm, ok. Tapi kamu cepet sembuh ya...” pintaku.

Samalam ini aku merasa kangen banget sama Raffa,dan ku mutusin untuk nelpon dia,

” Hallo, Raffa..”
” Hai..Sya kamu kesini Ya...”
” Ya tapikan ku baru dari RS ”
” Ya....tapi aku yakin kamu pasti bakalan kangen sama aku. ”
” Tahu saja... ”
” Sya, aku sayang .... banget sama kamu. ”
” Aku juga sayang sama kamu. ”
” Sya, kamu besok kesini ya, atau ke rumahku saja. Besok aku pulang kok ! ”
” Ya, tapi agak siangan. Soalnya, ku ada tugas. ”
” Ya, nggak papa, tapi kamu datang ke rumahku, yang terakhir saja ! ”
” OK deh... aku pasti datang !. Met bobok sayang... ”
Setelah tutup telpon, aku berfikir masak Raffa dah boleh bawa pulang?. Apa mugkin dia dah sembuh ? mungkin saja, karena setelah ku mutusin untuk kuliah lagi, aku jadi jarang nengok Raffa.

Keesokannya aku berangkat kuliah, aku minta presentasiku dipercepat. Buat jenguk Raffa aku berusaha untuk pulang lebih awal.

Aku minta Farel menemani aku ke rumah Raffa. Sesampainya di rumah Raffa, aku kaget banget, kok banyak orang dan banyak juga karangan bunga tanda bela sungkawa.

Aku samasuk untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Seketika, aku shok, aku hampir pingsan. Ternyata, Raffa meninggal. Aku tak bisa menyembunyikan kesedihanku. Aku menangis tersedu – sedu, untung Farel segera menenangkanku. Ku coba bertanya kepada ibu Raffa.
” Tante, mesamangnya apa yang terjadi pada Raffa ? ”
” Sebenernya, di kepala Raffa ada darah yang menggumpal, akibat benturan keras saat kecelakaan.

Aku tak menyangka Raffa pergi secepat itu. Raffalah yang telah menolongku, dia yang menyelamatkan hidupku. Walau dia tahu itu sangat berbahaya. Selamat jalan Raffaku sayang ....

* * *

Hari – hari ku lewati dengan bersedih hati. Tapi, ada Farel yang selalu menghiburku, dan itu sangat membantuku untuk melupakan Raffa.

Setelah beberapa bulan, aku mulai melupakan Raffa. Dan samalam ini, Farel mengajakku untuk dinner. Akupun menyanggupunya. Karena, Farel selalu ada saat aku membutuhkannya. Dan dialah yang selalu mengertikan aku.

Aku mengenakan gaun hadiah terakhir dari Raffa. Aku terlihat anggun memakai gaun itu. Aku yakin, Raffa bahagia melihatku mengenakan gaun itu.

Farel menyiapkan makan malam yang romantis banget. Disitu terdapat banyak bunga yang indah serta lilin yang menyala mengitari kami, kami duduk saling berhadapan, akupun jadi canggung dan salah tingkah dibuatnya.

Dia mengungkapikan perasaannya. Dia bilang cinta dan sayang kepadaku. Akupun membalasnya, walau aku masih sayang pada Raffa. Tapi, aku yakin Raffa berbahagia dan tersenyum riang di sisi – Nya.

Rabu, 24 Februari 2010

RODA - RODA KASIH

Cerpen karya Maya Istafada OA

18 Juni adalah ultahku ,aku mengundang semua teman –temanku.aku seneng banget karena ini uktah yg ke 17,ya aku ngerasa aku dapet banyak banget anugrah dari KTP, SIM dan aku diizinkan bawa mobil sendiri.

Beberapa persiapan aku lakuin,aku minta bantuan temen-temen ku termasuk Vindy,cewek cantik yang di kenal playgirl.so,nggak papa kan ku temenan ma dia..

Oooops,kenalin namaku Varsya,q anak bungsu dari dua bersaudara. Kakakku cowok,dan dia pinter banget lho.

Spesial untuk ultah ku ,kakak ku bela-belain pulang dari Sydney dan dia juga yang mendisein undangannya.

Beberapa persiapan Dah selesai, dan tinggal nulis undangannya. Vindy mohon ma aku kalau undangan suruh bawa pasangannya.Karena Vindi ngotot, aku nurut aja.

Pas hari H ultahku, ku cari – cari Vindi, tapi nggak nongol juga. Tiba – tiba, Vindi muncul bergandengan tangan ma Petrik, cowokku.
“ Hai, Sya. Ni Petrik.” Kata Vindi
” Ya, gue tahu kok. ” balasku.
” Tapi, loe nggak tahu kan... kalau gue dah jadian ma Petrik ? ” kata Vindi.
” Met ultah ya... ” Sambung Petrik.
” Ya, makasih ” Balasku kaget.
” Kita mau ke sana dulu ya... ” Kata Vindi.

Seketika jantungku berdetak kencang, teganya Vindi ma aku. Dia nggak mikirin betapa sakitnya hatiku.

Acara tiup lilinpun dimulai, di lanjutin dengan bagi – bagi kue. Ku ingin acara ini cepet – cepet selesai, karena ku mau numpahin segala kesedihanku di kamarku.
* * *

Paginya, aku tetep berangkat sekolah, walaupun mataku mengantuk. Aku coba untuk melupakan kejadian malam tadi. Teman di dunia ini bukan hanya Vindi, masih ada Vanda, Riana dan Elza yang baik – baik sama aku.

Sesampainya di kelas, kulihat masih sepi. Tanpa ku sadari, disana ada Vindi dan Petrik yang sedang berduaan.
” Ehm... Ehmm... ”
” Hai, Sya... tumben dah berangkat ” kata Vindi
” Lho... kan biasanya loe yang telat ” ketusku.

Emang, mulai malam itu, aku ma Vindi renggang. Anehnya, Vindi nggak pernah merasa bersalah.

Tak tua napa ku dengar Vindy putis ma Patric,dan kini Vindy pacaran ma Ery, adik kelasku.tapi Vindy juga ngedeketin Farel,cowok yg juga lagi deket ma aku.tapi kayak nya Farel ngejauhin Vindy dengan alasan bentar lagi UN.

* * *
Ujianpun tiba,tapi Vindy g’ pernah ikut ujian,so ku yakin dia g’bakal lulus.

Tiba –tiba ku dengar Vindy kecelakaan ma Ery.dia koma selama 42 hari.tapi ku ttetep ngejenguknya.

Hari pengumuman hasil ujianpun tiba,Alhamdulillah aku lulus dengan nilai memuaskan. Tapi seperti yang ku bayangkan Vindy g; lulus ya.. karena banyak kasus dan enggak ikut ujian.

Vindy emang nyesel tapi,bukan karena kesalahan yang dia perbuat. Tapi karena fasilitasnya yang ditarik orang tuanya. Aku jadi prihatin atas sikapnya.

* * *
Aku mutusin untuk kuliah di New York,awalnya ku minder tapi karena ada Farel yang juga se kampus,ku jadi tenang.

Hari pemberangkatanpun tiba,ada sedikit perasaan tidak enak menyelinap dihatiku,tapi saking semangatnya tak ku hiraukan perasaan itu.

Pesawatpun mulai meluncur,tapi tiba-tiba sayap kiri pesawat terbakar dan pesawat meledak.seluruh bagian pesawat terbakar,akupun tak tau apa yangkan terjadi padaku. Farel tak penting lagi. Kakiku terbakar dan hidup ataukah mati aku nanti, karena ku sudah tak sadar, atau lebih pantas disebut memaksa untuk tak sadarkan diri.

Aku merasa ada seseorang yang mengangktku dari kodaran api itu,tapi aku sudah tidak bisa mengingat apa-apa lagi.

Aku mulai sadar,dan ternyata aku berada di antara serpihan puing-puing pesawat. Oh... aku melihat seseorang, ya aku tahu dia, dialah yang menolongku. Tapi aku terburu tak sadarkan diri kembali.

* * *
Aku kembali membuka mataku, dan ternyata ku berada di RS.dan disana sudah ada teman-teman dan orang tuaku.

Aku teringat dengan seseorang yang menolongku, siapakah dia? Aku ingin berterimakasin padanya.

Beberapa hari ku dirawat di RS keadaanku membaik,dan aku berusaha mancari seseorang yang maenolongku dan aku marasa dekat dengannya.

Aku mencoba menelusuri diRS ini, ku cari di ruang ICU,dan ku temukan seseorang yang menolongku, ya aku mengenalnya dialah Raffa, aku mengenalnya dialah cinta pertamaku. Cinta yang indah yang sering disebut cinta monyet itu.

Beberapa hariku lewaati untuk menunggui Raffa,yang koma salama 18 hari, tiba-tiba Farel datang mrngagetkanku.
”hai sya, pa kabar?” ucapnya.
”Farel, kemana aja kamu ? ”
” sorry, aku g’ sempet nolongin kamu,”
”nggak papa kok,ini Raffa yang nolongin aku”.

Setelah lama aku berbincang tiba-tiba
” Sya,...”.
”Ya..., Raffa kamu dah sadar,,”
”ya...”

Senengnya Raffa sadar, sehingga aku bisa berterima kasih ma dia.

* * *
Hari-Hari ku lewati bareng Raffa makin hari keadaannya makin baik saja.dan aku makin rajin menengoknya.

Hari ini aku nemenin Raffa,jalan-jalan di sekitar RS,
”Sya... aku sayang ma kamu”celetuk Raffa.
”Ya aku juga”
” Apa kamu mau jadi pacarku..” pintanya.
”ehhmmm, ok. Tapi kamu cepet sembuh ya...” pintaku.

Malam ini aku merasa kangen banget ma Raffa,dan ku mutusin untuk nelpon dia,

” Hallo, Raffa..”
” Hai..Sya kamu kesini Ya...”
” Ya tapikan ku baru dari RS ”
” Ya....tapi aku yakin kamu pasti bakalan kangen ma aku. ”
” Tau aja... ”
” Sya, aku sayang .... banget ma kamu. ”
” Aku juga sayang ma kamu. ”
” Sya, kamu besok kesini ya, atau ke rumahku aja. Besok aku pulang kok ! ”
” Ya, tapi agak siangan. Soalnya, ku ada tugas. ”
” Ya, nggak papa, tapi kamu datang ke rumahku, yang terakhir aja ! ”
” OK deh... aku pasti datang !. Met bobok sayang... ”
Setelah tutup telphon, aku berfikir masa Raffa dah boleh bawa pulang. Apa mugkin dia dah sembuh ? mungkin aja, karena setelah ku mutusin untuk kuliah lagi, aku jadi jarang nengok Raffa.

Keesokannya aku berangkat kuliah, aku minta presentasiku dipercepat. Buat jenguk Raffa aku berusaha untuk pulang lebih awal.

Aku minta Farel nemenin aku ke rumah Raffa. Sampainya di rumah Raffa, aku kaget banget, kok banyak orang dan banyak juga karangan bunga tanda bela sungkawa.

Aku masuk untuk mastiinapa yang sebenarnya terjadi. Seketika, aku shok, aku hampir pingsan. Ternyata, Raffa meninggal. Aku tak bisa menyembunyikan kesedihanku. Aku menangis tersedu – sedu, untung Farel segera menenangkanku. Ku coba bertanya kepada ibu Raffa.
” Tante, memangnya apa yang terjadi pada Raffa ? ”
” Sebenernya, di kepala Raffa ada darah yang menggumpal, akibat benturan keras saat kecelakaan.

Aku tak menyangka Raffa pergi secepat itu. Raffalah yang telah menolongku, dia yang menyelamatkan hidupku. Walau dia tahu itu sangat berbahaya. Selamat jalan Raffaku sayang ....

* * *

Hari – hari ku lewati dengan bersedih hati. Tapi, ada Farel yang selalu menghiburku, dan itu sangat membantuku untuk melupakan Raffa.

Setelah beberapa bulan, aku mulai melupakan Raffa. Dan malam ini, Farel mengajakku untuk dinner. Akupun menyanggupunya. Karena, Farel selalu ada saat aku membutuhkannya. Dan dialah yang selalu mengertikan aku.

Aku mengenakan gaun hadiah terakhir dari Raffa. Aku terlihat anggun memakai gaun itu. Aku yakin, Raffa bahagia melihatku mengenakan gaun itu.

Farel menyiapkan makan malam yang romantis banget. Disitu dia ungkapin perasaannya. Dia bilang cinta dan sayang kepadaku. Akupun membalasnya, walau aku masih sayang pada Raffa. Tapi, aku yakin Raffa berbahagia dan tersenyum riang di sisi – Nya.

Selasa, 23 Februari 2010

vavoritku

hai.................
SALAM SATU JIWA PERSIK MANIA
kobarkan semangat '45
ayo PERSIK majuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

I lop yu phull

Minggu, 14 Februari 2010

abaout me

hai, kenalin q maya . q suka bikin cerpen, puisi, cerbung,
n' banyak sastra lain.
eeeeeeeeeeeh,btw. q punya cerpen . Liat yach

TUNGGU TANGGAL TERBITNYA

sering2 buka blog q loch..............................................